:faiz
siapa lagi kau tunggu, baliklah.
daun daun, orang-orang telah menguak jendela
membiarkan matahari ini hari menelusup kedapur klorofil, ke bilik diri,
sedang kau masih jua mengapung di lembab awan,
bawa jejak malam—jejak sepi lelaki; jejak luka perempuan; jejak mimpi anak anak
wajah empatbelasmu terkikis sepanjang kitar yang melingkar,
menyerupa lampu redup cahaya
melalu waktu, matahari hadir merah saga, Ia bagikan warna untuk segala rupa
: sepi lelaki membiru, luka perempuan ungu kelu,
dan mimpi anak membening embun.
kaukah yang undang siang?
dan sebab ikrar, Cinta nan setia, kau tunggu sampai Ia benamkan wajahmu dengan hangat pelukcium.
baliklah, aku mohon
aku hanya tunggu malam,
di sini
sebuah pagi, pkm 23 Agustus 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar